aplikasi trading saham online
Bisnis
admin  

6 Tips Investasi Saham saat Terjadi Volatilitas di Pasar Saham

Saham dan reksa dana merupakan 2 bentuk instrumen investasi yang banyak diminati oleh masyarakat luas. Saham merupakan bukti kepemilikan seseorang atas sebahagian modal sebuah perusahaan, sedangkan reksa dana merupakan kumpulan dana dari para pemodal yang dikelola oleh manajer investasi, untuk kemudian diinvestasikan.

Baik saham maupun reksa dana memiliki karakteristiknya masing-masing, sehingga sudah tentu Smart People harus cermat dalam memilih salah satu yang sesuai dengan tujuan investasi yang akan Smart People lakukan. Agar mudah memutuskan untuk pilih instrumen investasi yang cocok, yuk cek dulu perbandingannya di sini.

1.   Risiko

Risiko dari instrumen investasi, merupakan salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan dibalik pemilihan sebuah instrumen investasi. Makanya, begitu penting untuk mengetahui bagaimana risiko memilih reksa dana dan investasi, agar Smart People bisa mengetahui instrumen investasi mana yang risikonya rendah, serta mana yang relatif tinggi risikonya.

Jika dibandingkan, investasi saham terbilang memiliki risiko yang cukup tinggi, sedangkan investasi reksa dana cukup rendah. Performa saham sepenuhnya bergantung pada perusahaan yang menerbitkan saham tersebut, yang secara langsung dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Sedangkan reksa dana cenderung lebih aman disebabkan karena diversifikasi asetnya.

Setelah mengetahui risiko masing-masing dari instrumen investasi ini, saatnya untuk mengukur sendiri profil risiko Smart People. Jika Smart People merasa bisa menoleransi risiko yang tinggi dari sebuah investasi, investasi saham bisa jadi pilihan. Sebaliknya, jika masih belum siap, reksa dana bisa dijadikan sebagai tahap awal menjalankan investasi, namun tetap menghasilkan.

2.   Diversifikasi

Diversifikasi merupakan salah satu strategi investasi, di mana modal diletakkan di berbagai jenis instrumen investasi, untuk menghindari risiko. Nah, jika Smart People berinvestasi dalam bentuk reksa dana, maka akan diperoleh diversifikasi instan. Pasalnya, reksa dana sendiri memang merupakan kumpulan atau wadah dari beberapa saham sekaligus.

Lalu, bagaimana dengan diversifikasi dari saham? Jika dibandingkan dengan reksa dana, diversifikasi investasi saham terbilang lebih rendah. Misalnya saja, jika Smart People hanya mengoleksi saham dari satu atau dua perusahaan saja, serta sektornya sama, maka diversifikasinya terbilang cukup rendah.

3.   Pengelolaan Modal

Bagi para investor saham, diri mereka sendiri bisa menjadi pengelola utama dari saham yang dikoleksi. Dengan memakai aplikasi trading saham online misalnya, investor saham bisa memutuskan sendiri perusahaan atau emiten untuknya berinvestasi. Jadi, tidak akan ada intervensi dari pihak lain.

Hal yang berbeda akan Smart People rasakan jika memilih reksa dana sebagai instrumen investasi. Pasalnya, pengelolaan modal investasi akan dilakukan oleh manajer investasi. Manajer investasi merupakan pihak yang menjadi penentu saham dan aset dari perusahaan mana saja yang akan membentuk reksa dana tersebut. Jadi, tidak ada campur tangan investor dalam memilihnya.

Keberadaan pihak yang mengelola modal untuk pemilik reksa dana, membuat para investor reksa dana bisa lebih santai dibandingkan dengan investor saham. Bagaimana tidak, saat investor saham harus meluangkan waktunya khusus untuk menganalisa perusahaan yang jadi incaran, investor reksa dana tidak perlu melakukannya, karena hal tersebut dilakukan oleh manajer investasi.

4.   Waktu Transaksi atau Perdagangan

Pasar saham memungkinkan investor saham untuk melakukan transaksi atau jual beli saham sepanjang hari, selama pasar saham masih dibuka. Jadi, kapan pun Smart People inginkan, pengoleksian saham bisa dilakukan. Namun untuk reksa dana, transaksi atau jual beli hanya bisa dilakukan sehari sekali, yakni pada akhir hari perdagangan.

5.   Biaya

Mengingat reksa dana menggunakan jasa manajer investasi dalam mengelola modal yang akan diinvestasikan, tentu saja akan membutuhkan biaya operasional yang lebih tinggi dibandingkan dengan saham. Sedangkan untuk saham sendiri hanya membutuhkan investor itu sendiri untuk mengelola saham yang dimilikinya.

6.   Potensi Imbal Hasil

Imbal hasil merupakan faktor penting yang jadi pertimbangan dalam memilih instrumen investasi. Jika dibandingkan antara saham dan reksa dana, potensi imbal hasil saham jauh lebih besar. Tingginya potensi imbal hasil saham tentu berbanding lurus dengan risikonya yang tinggi. Semakin tinggi potensi imbal hasil, maka akan semakin tinggi pula risiko sang investor.

Potensi imbal hasil ini juga sejalan dengan potensi mengalami kerugian dalam menjalankan investasi. Potensi mengalami kerugian dengan investasi saham jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan investasi dalam bentuk reksa dana yang diversifikasinya tinggi. Hal ini bisa terjadi karena pasar saham yang sifatnya begitu fluktuatif alias berubah-ubah.

Investasi Saham Lebih Mudah dengan RHB Tradesmart ID

Mengandalkan diri sendiri untuk investasi saham, memangnya bisa? Tentu saja bisa! Tidak ada yang mustahil jika Smart People sudah yakin untuk melakukannya. Jika sudah siap menanggung risiko berinvestasi saham, jangan ragu untuk memulainya. Tidak perlu merasa sendirian, karena dengan adanya RHB Tradesmart ID, pengalaman investasi saham akan jadi menyenangkan.

RHB Tradesmart ID merupakan aplikasi investasi dan trading saham online, yang menghadirkan dukungan bagi para penggunanya melalui deretan fitur unggulan. Fitur-fitur ini nantinya akan bisa membantu Smart People dalam menganalisa saham incaran, menekan biaya transaksi, hingga mengoptimalkan imbal hasil yang Smart People inginkan.

Itulah tadi perbandingan antara saham dan reksa dana. Sesuaikanlah tujuan investasi Smart People dengan instrumen investasi yang akan dipilih, sehingga nanti tidak merasa salah pilih. Investasi dalam bentuk reksa dana dan saham pun sekarang ini cukup mudah, karena sudah ada aplikasi khusus misalnya seperti aplikasi trading saham online yang tersedia.

Jangan tunggu lama untuk memulai investasi saham. Yuk mulai investasi saham mulai dari sekarang dengan menggunakan RHB Tradesmart ID. Smart People bisa unduh aplikasinya di Android ataupun iOS, untuk pengalaman investasi saham yang beda dari biasanya.

Sumber:

Stash Team. (2022, Oktober 09). Mutual Funds vs. Stocks: Which is Better for Beginner Investors? Stash. Diakses pada tanggal 13 Maret 2023 melalui https://www.stash.com/learn/mutual-funds-vs-stocks/

Gabajiwala, Juzer. (2021, Agustus 31). Stocks Vs Mutual Funds: What’s The Difference? Forbes. Diakses pada tanggal 13 Maret 2023 melalui https://www.forbes.com/advisor/in/investing/stocks-vs-mutual-funds-whats-the-difference/

O’Shea, Arielle. (2021, Juni 28). Should You Invest in Stocks or Mutual Funds? Nerd Wallet. Diakses pada tanggal 13 Maret 2023 melalui https://www.nerdwallet.com/article/investing/invest-stocks-etfs-mutual-funds

Marquit, Miranda. (2023, Januari 18). Mutual Funds vs. Stocks: Whi is The Better Investment? Bankrate. Diakses pada tanggal 13 Maret 2023 melalui https://www.bankrate.com/investing/stocks-vs-mutual-funds/

Leave A Comment

book cover mockup for Thismindbeinyou

Looking for a Great Book to Read? Look No Further!

This section is perfect for displaying your paid book or your free email optin offer. You can turn it off or make changes to it from your theme options panel.

Get Your Copy Today>>